Page 52 - Sidharta Auctioneer
P. 52
First Step by Rob Pearce
(lots #414)
From far away and hard beginnings Bob left home to provide
for his family. He arrived in Java unaware of the rich culture
that now surrounded him – of roots far, far older than his.
Over years he learned to ‘borrow’ and incorporate tradition and
practice that suited his personality and beliefs. He learned what
the Javanese have always done, cherry pick essences of myriad
philosophies and beliefs. Bob struggled with his ‘baggage’ of is-
sues but learned how luck, good and bad, paves the road of life.
Courage is in the journey.
With the full rice bowl symbol, they all symbolizes good luck.
The layered text is from ‘The Religion of Java. It reminds the
viewer is best served learning the many cultures in Asia through
direct experience rather than academic dissection.
Joss Paper is made to be burned. After aging in Jakarta’s pol-
luted climate, Rob photographs the image, before burning it. In
this piece, sending on the joss paper and honoring his father,
Bob, for taking that First Step. The photograph now becomes
the art.
Merupakan awal yang sulit bagi Bob ketika meninggalkan rumah
untuk menghidupi keluarganya. Setibanya di Jawa, Bob me-
nyadari bahwa dia hidup dalam lingkungan kekayaan budaya
Jawa, mengakar kuat dan jauh lebih tua darinya.
Selama bertahun-tahun, ia mempelajari, ‘meminjam’, meng-
gabungkan tradisi dan menjalankan nilai-nilai yang sesuai
dengan kepribadian dan kepercayaannya. Dia belajar apa yang
selalu dilakukan orang Jawa, menyaring inti sari dari banyak
filosofi dan kepercayaan. Bob mencoba berdamai dengan masa
lalunya dan belajar memahami bagaimana keberuntungan, baik
dan buruk, membuka jalan kehidupan. Dalam perjalanannya,
keberanian hadir dan berjalan beriringan.
Simbol mangkuk nasi terisi penuh adalah lambang keberuntun-
gan.Teks berlapis berasal dari agama kepercayaan Jawa mengin-
gatkan kita bahwa cara paling baik mempelajari ragam budaya di
Asia adalah melalui pengalaman langsung daripada pembedahan
akademik.
Kertas joss dibuat untuk dibakar. Setelah menua karena terce-
mar iklim Jakarta, Rob memotret gambar tersebut kemudian
membakarnya sebagai simbol pelepasan untuk mengenang dan
menghormati ayahnya, Bob. Bagi Rob, ini merupakan Langkah
Pertama. Foto itu sekarang menjadi sebuah karya seni terbatas.
50