dibond photograph
110 x 110 cm edition. 2/8
√ Signed √ Framed √ Certificated
Twenty years ago, in his Ripped Faces series, Rob Pearce captured the beauty of Jakarta in photographs of the riot of plastered posters and urban grime ubiquitous to the city. Inspired, he creates unique art on his garden walls. He uses a scalpel to carve into layers of selected text, images and paper exposing the meaning below.
From far away and hard beginnings Bob left home to provide for his family. He arrived in Java unaware of the rich culture that now surrounded him – of roots far, far older than his.
Over years he learned to ‘borrow’ and incorporate tradition and practice that suited his personality and beliefs. He learned what the Javanese have always done, cherry pick essences of myriad philosophies and beliefs. Bob struggled with his ‘baggage’ of issues but learned how luck, good and bad, paves the road of life. Courage is in the journey.
With the full rice bowl symbol, they all symbolize good luck. The layered text is from ‘The Religion of Java. It reminds the viewer is best served learning the many cultures in Asia through direct experience rather than academic dissection.
Joss Paper is made to be burned. After aging in Jakarta’s polluted climate, Rob photographs the image, before burning it. In this piece, sending on the joss paper and honoring his father, Bob, for taking that First Step. The photograph now becomes the art.
Dua puluh tahun lalu, melalui karyanya Ripped Faces series, Rob Pearce memotret keindahan Jakarta dilirik dari pandangan poster-poster yang tertempel tumpang tindih di dinding dan tersebar dimana-mana diantara kotoran kota urban. Dari inspirasi tersebut, ia menciptakan karya seni yang unik di dinding kebunnya dengan menggunakan pisau bedah untuk mengukir lapisan teks, gambar, dan kertas yang dipilih untuk menampilkan makna di bawah ini.
Merupakan awal yang sulit bagi Bob ketika meninggalkan rumah untuk menghidupi keluarganya. Setibanya di Jawa, Bob menyadari bahwa dia hidup dalam lingkungan kekayaan budaya Jawa, mengakar kuat dan jauh lebih tua darinya.
Selama bertahun-tahun, ia mempelajari, ‘meminjam’, menggabungkan tradisi dan menjalankan nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian dan kepercayaannya. Dia belajar apa yang selalu dilakukan orang Jawa, menyaring inti sari dari banyak filosofi dan kepercayaan. Bob mencoba berdamai dengan masa lalunya dan belajar memahami bagaimana keberuntungan, baik dan buruk, membuka jalan kehidupan. Dalam perjalanannya, keberanian hadir dan berjalan beriringan.
Simbol mangkuk nasi terisi penuh adalah lambang keberuntungan.Teks berlapis berasal dari agama kepercayaan Jawa mengingatkan kita bahwa cara paling baik mempelajari ragam budaya di Asia adalah melalui pengalaman langsung daripada pembedahan akademik.
Kertas Joss dibuat untuk dibakar. Setelah menua karena tercemar iklim Jakarta, Rob memotret gambar tersebut kemudian membakarnya sebagai simbol pelepasan untuk mengenang dan menghormati ayahnya, Bob. Bagi Rob, ini merupakan Langkah Pertama. Foto itu sekarang menjadi sebuah karya seni terbatas.